Fisika adalah ilmu yang berusaha memahami alam semesta dengan cara paling mendasar. Segala gejala alam yang dapat diamati biasanya dituangkan dalam bentuk besaran. Besaran inilah yang memungkinkan manusia memberi ukuran pada fenomena, membandingkan satu gejala dengan gejala lain, serta menyusun hukum-hukum alam yang berlaku secara universal. Tanpa konsep besaran, fisika akan sulit dipahami, sebab penjelasan hanya akan berupa kata-kata yang samar dan subjektif.
Dalam ilmu fisika, besaran dibedakan menjadi dua golongan besar, yaitu besaran pokok dan besaran turunan. Besaran pokok adalah fondasi, sedangkan besaran turunan lahir dari perpaduan berbagai besaran pokok. Artikel ini akan mengupas secara mendalam kedua jenis besaran tersebut, mulai dari pengertian, contoh, hingga peran pentingnya dalam kehidupan sehari-hari.
Makna Besaran dalam Ilmu Pengetahuan
Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur serta memiliki nilai dan satuan. Dengan adanya besaran, seorang peneliti atau ilmuwan dapat menyatakan hasil pengamatan secara objektif. Misalnya, pernyataan “benda itu berat” akan berbeda maknanya bagi setiap orang. Namun, jika dinyatakan dalam besaran tertentu, maka penilaian menjadi jelas dan bisa dibandingkan secara universal.
Selain itu, konsep besaran juga membantu manusia menciptakan teknologi. Hampir setiap peralatan modern, mulai dari telepon pintar, kendaraan, hingga satelit, diciptakan dengan landasan penguasaan berbagai besaran dalam fisika. Dengan kata lain, besaran adalah bahasa yang menyatukan pemahaman manusia terhadap alam.
Besaran Pokok: Fondasi Ukuran Alam
Besaran pokok adalah besaran dasar yang tidak dapat diturunkan dari besaran lain. Mereka menjadi landasan bagi besaran-besaran lain yang lebih kompleks. Besaran ini ditetapkan secara internasional agar semua negara menggunakan standar yang sama.
Karakteristik Besaran Pokok
-
Tidak bergantung pada besaran lain
Besaran pokok bersifat fundamental. Artinya, besaran ini berdiri sendiri dan tidak disusun dari kombinasi besaran lain. -
Menjadi dasar bagi besaran turunan
Hampir semua besaran yang digunakan dalam ilmu fisika merupakan kombinasi dari besaran pokok. -
Memiliki satuan baku internasional
Untuk menghindari perbedaan interpretasi, satuan besaran pokok ditetapkan secara global melalui sistem internasional atau SI.
Contoh Besaran Pokok
Besaran pokok meliputi panjang, massa, waktu, suhu, kuat arus listrik, intensitas cahaya, serta jumlah zat. Masing-masing memiliki satuan khusus yang dipakai di seluruh dunia.
-
Panjang adalah besaran yang menggambarkan dimensi ruang. Ia penting dalam mengukur jarak, tinggi, lebar, maupun diameter.
-
Massa menunjukkan ukuran jumlah materi dalam sebuah benda. Ia berbeda dari berat, sebab massa tidak berubah meskipun benda dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain.
-
Waktu menjadi acuan dalam mengukur durasi peristiwa, misalnya lamanya sebuah reaksi kimia atau periode orbit sebuah planet.
-
Suhu menggambarkan tingkat panas atau dingin suatu benda, erat kaitannya dengan energi partikel penyusunnya.
-
Kuat arus listrik menjelaskan jumlah muatan listrik yang mengalir setiap saat melalui suatu penghantar.
-
Intensitas cahaya berhubungan dengan terang redupnya cahaya yang dipancarkan sebuah sumber.
-
Jumlah zat dipakai untuk menunjukkan seberapa banyak partikel dasar yang terkandung dalam suatu materi, baik atom, molekul, maupun ion.
Besaran pokok ini menjadi fondasi, seperti batu bata dasar dalam pembangunan sebuah rumah. Tanpa mereka, seluruh struktur fisika akan runtuh.
Besaran Turunan: Hasil Kombinasi Besaran Pokok
Jika besaran pokok adalah fondasi, maka besaran turunan adalah bangunan yang berdiri di atas fondasi itu. Besaran turunan diperoleh dari perpaduan satu atau lebih besaran pokok melalui hubungan tertentu.
Sifat Besaran Turunan
-
Bersumber dari besaran pokok
Tidak ada besaran turunan yang berdiri sendiri. Semuanya merupakan hasil hubungan dari besaran pokok. -
Jumlahnya tidak terbatas
Karena bisa dikombinasikan dalam berbagai cara, jumlah besaran turunan yang mungkin sangat banyak. -
Mencerminkan fenomena alam yang lebih kompleks
Besaran turunan memungkinkan manusia memahami peristiwa alam yang tidak bisa dijelaskan hanya dengan besaran pokok.
Contoh Besaran Turunan
-
Luas berasal dari perkalian dua besaran panjang.
-
Volume diperoleh dari hasil kali tiga dimensi panjang.
-
Kecepatan lahir dari kombinasi panjang dan waktu, menggambarkan seberapa jauh suatu benda bergerak dalam durasi tertentu.
-
Percepatan merupakan perubahan kecepatan terhadap waktu.
-
Gaya adalah salah satu besaran turunan terpenting, lahir dari kombinasi massa, panjang, dan waktu.
-
Tekanan dihasilkan dari gaya yang bekerja pada suatu luas permukaan.
-
Energi adalah hasil kerja yang dilakukan oleh gaya dalam jarak tertentu.
Dengan memanfaatkan besaran turunan, ilmuwan mampu menjelaskan mengapa jembatan tidak runtuh, bagaimana pesawat bisa terbang, serta bagaimana energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain.
Pentingnya Standar Internasional
Dalam sejarah, setiap wilayah memiliki cara sendiri dalam mengukur panjang, massa, atau waktu. Hal ini menimbulkan kebingungan ketika bangsa-bangsa berinteraksi. Oleh karena itu, sistem internasional dibentuk agar ada keseragaman.
Satuan internasional tidak hanya memudahkan komunikasi antarilmuwan, tetapi juga mendukung perdagangan, industri, dan teknologi. Bayangkan jika satu negara menggunakan ukuran berbeda dari negara lain, maka akan sulit menyatukan hasil penelitian maupun produk. Dengan adanya standar, dunia dapat bekerja bersama secara lebih efektif.
Besaran Pokok dan Turunan dalam Kehidupan Sehari-hari
Kehidupan modern tidak bisa dilepaskan dari penerapan besaran pokok dan turunan. Hampir setiap aktivitas manusia berkaitan dengan keduanya.
-
Dalam transportasi: Besaran panjang, waktu, dan kecepatan membantu menentukan jadwal perjalanan. Gaya dan energi diperlukan dalam perancangan kendaraan.
-
Dalam kesehatan: Dokter menggunakan besaran massa untuk menimbang tubuh pasien, suhu untuk mengukur kondisi tubuh, serta volume untuk menghitung dosis obat cair.
-
Dalam teknologi informasi: Arus listrik dan intensitas cahaya menjadi kunci dalam pembuatan perangkat elektronik dan layar monitor.
-
Dalam olahraga: Panjang lintasan, waktu tempuh, kecepatan, serta gaya yang dihasilkan otot adalah contoh nyata penerapan besaran.
-
Dalam kehidupan rumah tangga: Volume air dalam botol, energi panas saat memasak, maupun tekanan pada ban kendaraan merupakan bagian dari besaran turunan.
Semua contoh ini menunjukkan bahwa konsep besaran tidak hanya terbatas di laboratorium, melainkan juga hadir dalam kehidupan sehari-hari.
Hubungan Besaran dengan Teknologi Modern
Setiap kemajuan teknologi lahir dari pemahaman mendalam terhadap besaran pokok dan turunan. Satelit komunikasi tidak mungkin berfungsi tanpa perhitungan kecepatan orbit dan energi. Telepon genggam memanfaatkan arus listrik, intensitas cahaya, serta suhu komponen elektronik. Pesawat terbang membutuhkan pemahaman gaya angkat, tekanan udara, dan percepatan.
Tanpa penguasaan besaran, manusia tidak akan mampu meluncurkan roket, mengirimkan sinyal internet, atau bahkan membangun gedung pencakar langit. Dengan kata lain, besaran adalah kunci dari inovasi.
Tantangan dalam Pengukuran Besaran
Meskipun terdengar sederhana, pengukuran besaran memiliki banyak tantangan. Beberapa di antaranya:
-
Ketelitian alat ukur
Tidak semua alat mampu memberikan hasil yang benar-benar akurat. Selalu ada batas kesalahan tertentu. -
Faktor lingkungan
Suhu, kelembaban, atau getaran bisa memengaruhi hasil pengukuran. -
Keterbatasan manusia
Indra manusia tidak selalu mampu mengukur fenomena secara tepat tanpa bantuan alat.
Karena itu, para ilmuwan terus mengembangkan standar dan alat ukur yang lebih canggih agar hasil pengukuran semakin mendekati kebenaran sejati.
Filosofi di Balik Besaran
Jika dilihat lebih dalam, besaran pokok dan turunan bukan hanya sekadar angka dan satuan. Mereka merepresentasikan upaya manusia untuk memahami keteraturan alam. Dengan menyederhanakan fenomena menjadi besaran, manusia dapat menemukan hukum universal yang berlaku di seluruh semesta.
Besaran juga menunjukkan keterbatasan pengetahuan manusia. Setiap kali ditemukan fenomena baru, para ilmuwan sering kali perlu mendefinisikan ulang cara pengukuran. Hal ini membuktikan bahwa ilmu pengetahuan bersifat dinamis dan selalu berkembang.
Besaran pokok dan turunan adalah dua pilar penting dalam fisika. Besaran pokok merupakan fondasi dasar yang tidak bisa diturunkan dari besaran lain, sedangkan besaran turunan lahir dari kombinasi besaran pokok. Keduanya memungkinkan manusia memahami, menjelaskan, dan memprediksi fenomena alam.
Peran besaran tidak terbatas di ruang laboratorium, melainkan juga hadir dalam keseharian, teknologi, hingga peradaban modern. Melalui standar internasional, dunia dapat bekerja sama menggunakan bahasa sains yang sama.
Akhirnya, mempelajari besaran pokok dan turunan bukan hanya soal fisika, tetapi juga soal memahami bagaimana manusia berusaha mendekatkan diri pada keteraturan alam semesta.